Wakil Indonesia Diminta Siap Capek di All England 2024

Ilustrasi badminton Indonesia. (Dok. PBSI)

Dialogis.id, Jakarta — Wakil-wakil Indonesia yang akan bertanding di All England 2024 dituntut meningkatkan semangat juang setiap kali turun bertanding.

Ilustrasi badminton Indonesia. (Dok. PBSI)

Tim Indonesia telah menggelar latihan di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, Senin (11/3) pagi waktu setempat. Latihan selama kurang lebih 90 menit dimanfaatkan Fajar Alfian dan kawan-kawan untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan jelang digelarnya All England 2024, 12-17 Maret mendatang.

Selain fisik dan teknis, faktor mental menjadi fokus tim demi peningkatan prestasi. Koordinator psikolog tim ad hoc Olimpiade Paris 2024, Lilik Sudarwati yang ikut mendampingi menyampaikan strateginya untuk menumbuhkan semangat daya juang.

“Memang seperti yang disampaikan Kabid Binpres, Ricky Soebagdja bahwa daya juang anak-anak harus ditingkatkan,” ujar Lilik dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com.

“Maka saya coba untuk sampaikan kepada anak-anak untuk persiapan ke All England ini, pertama adalah French Open kemarin dijadikan pelajaran untuk menatap turnamen yang baru. Di dalam pertandingan pasti ada menang dan kalah, itu pasti, tapi kita harus punya prinsip yaitu kita main harus siap capek dan kalaupun harus kalah, lawan tidak boleh menang dengan mudah. Tidak memberikan poin-poin yang gampang,” jelas Lilik.

Lilik mengatakan di dalam pertandingan, lawan yang dihadapi bukan hanya lawan di seberang lapangan tapi juga diri sendiri.

“Dalam pertandingan kita bukan hanya melawan yang ada di seberang lapangan tapi juga melawan diri sendiri. Lawan diri sendiri inilah yang paling sulit,” kata Lilik.

“Tapi untuk level pemain kita yang sudah elit ini, saya yakin mereka sudah punya pakem sendiri untuk bagaimana mengatasi dinamika yang kompleks dalam sebuah laga. Saya hanya mengingatkan hal itu agar di lapangan bisa keluar,” ucapnya melanjutkan.

Lilik yang juga mantan pebulutangkis ini menyarankan anak-anak untuk mengambil jeda ketika jalannya pertandingan tidak sesuai keinginan.

“Memang mengambil jeda itu penting ketika apa yang kita inginkan tidak berjalan. Ini yang kadang-kadang anak-anak lupa,” tutur Lilik.

“Mengambil jeda itu bisa membalikkan fokus dan ketenangan. Caranya bermacam-macam tergantung situasi dan kondisi di lapangan. Ini yang saya ingatkan juga, baik kepada pemain maupun pelatih.”

Sumber: CNNINDONESIA.COM

MRz**

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *