Dialogis.id, Parigi Moutong – Warga terdampak banjir di Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih dan peralatan masak di lokasi pengungsian. Kondisi ini menambah beban para korban yang kehilangan rumah dan harta benda akibat banjir pekan lalu.
“Kami sangat membutuhkan air bersih dan peralatan masak. Semua hanyut terbawa banjir,” kata Karismon, salah satu warga Desa Ogoansam, Selasa, (18/3/2025).
Menurut dia, pasokan air bersih yang datang tidak mencukupi kebutuhan harian warga. Sumur-sumur warga rusak diterjang banjir, dan sebagian besar peralatan memasak seperti kompor, gas, dan belanga turut hilang. Akibatnya, banyak warga terpaksa mengandalkan air dari tetangga yang tidak terdampak, atau menunggu bantuan datang.
“Air bersih yang dibagikan terbatas. Kami bahkan harus menumpang air ke rumah tetangga,” ungkapnya.
Warga berharap pemerintah daerah dan relawan kemanusiaan segera bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk air bersih dan alat memasak, guna mencegah dampak kesehatan lebih lanjut di pengungsian.
Sebelumnya, Penjabat Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo dalam kunjungannya ke lokasi banjir mengatakan bahwa proses pemulihan tengah berjalan, termasuk normalisasi sungai dan pembagian tugas kepada OPD untuk menangani berbagai aspek pasca-bencana.
“OPD dari kabupaten dan provinsi sudah mulai bekerja. Pemulihan berjalan bertahap, termasuk pendataan rumah warga terdampak,” kata Richard, Senin lalu.
Namun demikian, laporan dari warga menunjukkan masih ada kesenjangan antara kebutuhan mendesak di lapangan dan ketersediaan logistik di titik pengungsian.
Data BNPB mencatat dua desa terdampak paling parah yakni Ogoansam dan Bambasiang, dengan total lebih dari 90 kepala keluarga terdampak dan sejumlah rumah mengalami kerusakan berat hingga hanyut terbawa arus.
Sumber : Bisalanews.id
