Jelang Penilaian Kabupaten Layak Anak, Parigi Moutong Matangkan Persiapan Menuju Predikat Nindya

Rapat persiapan tim gugus tugas KLA Parigi Moutong di aula Kantor Bappelitbangda setempat menjelang penilaian KLA yang akan dilaksanakan Kementerian PPPA, Senin, 26 Mei 2025. Foto: Novita Ramadhan

Dialogis.id – Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, tengah serius menyiapkan diri menghadapi penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang akan digelar secara virtual pada Rabu, 28 Mei 2025.

Berbagai persiapan terus dimatangkan oleh Pemda Parigi Moutong. Salah satunya melalui rapat gugus tugas KLA yang dilaksanakan pada Senin,(26/5/2025).

Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Kartikowati, menjelaskan bahwa data untuk penilaian mandiri sudah dikirim ke Kementerian PPPA. Meski begitu, pihaknya tetap fokus memastikan data yang dikirim sejalan dengan kondisi di lapangan.

“Tidak ada persiapan berlebihan karena ini sudah menjadi tugas rutin tim gugus tugas. Hanya saja, sinkronisasi data dan fakta tetap penting,” ujar Kartikowati.

Tahun ini, Parigi Moutong menargetkan predikat Nindya, naik dua peringkat dari status sebelumnya, yaitu Pratama.

Untuk mencapai itu, DP3AP2KB melibatkan lintas sektor: mulai dari OPD di lingkungan Pemda, Pemprov Sulawesi Tengah, instansi vertikal, hingga organisasi masyarakat sipil.

Beberapa OPD yang berperan penting antara lain:

  • Dinas Kesehatan: pemenuhan gizi anak
  • Dinas Pendidikan dan Kebudayaan: layanan pendidikan ramah anak
  • Disdukcapil: pelayanan administrasi kependudukan
  • DLH: penyediaan ruang bermain dan RTH
  • Dinas Perpustakaan: peningkatan literasi anak
  • Dishub: fasilitas transportasi yang aman untuk anak

“Pokoknya semua bergerak untuk membangun sistem yang ramah anak. Ini bagian dari komitmen kami menjaga SDM generasi penerus bangsa,” lanjut Kartikowati.

Sementara itu, Wakil Ketua Gugus Tugas KLA Parigi Moutong, Irwan, S.K.M, M.Kes., mengatakan bahwa rapat ini menjadi momentum penting untuk koordinasi teknis antar-OPD menjelang penilaian.

“Harapan kami, semua tahapan penilaian bisa berjalan lancar, dan target meraih predikat Nindya bisa tercapai,” ucap Irwan.

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *