
Dialogis.id, Parigi Moutong – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, terus mendorong pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terhadap air bersih, terutama di kawasan permukiman terpencil.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Parigi Moutong, Mohamad Nasir, S.Pi, M.Si., mengatakan pembangunan jaringan air bersih di Desa Sausu Tambu menjadi salah satu proyek penting yang dikerjakan pada 2023. “Kami melakukan penyesuaian teknis berdasarkan kondisi sumber air di lapangan,” ujarnya di ruang kerjanya, Senin, (26/5/2025).
Rencana awal menggunakan satu menara air dengan sistem pengeboran. Namun, karena jarak sumber air terlalu jauh dari permukiman warga, pendekatan itu diubah. Pemerintah daerah akhirnya membangun bak penampungan langsung di kawasan hunian, memanfaatkan sumur suntik yang lebih dekat dan efisien.
Penyesuaian tersebut dituangkan dalam dokumen change order (CO) atau pekerjaan tambah-kurang, yang mengatur metode baru pengambilan air. “Langkah ini terbukti lebih efektif dan tepat guna,” kata Nasir.
Menurutnya, karakteristik geografis setiap desa sangat menentukan strategi penyediaan air bersih. Di Desa Bolano, misalnya, pengeboran dilakukan di lahan yang dulunya adalah genangan air laut. Hasilnya mengejutkan: air tawar berkualitas baik.
“Sebaliknya, di desa-desa yang jauh dari laut justru kami mendapati air payau meskipun pengeboran cukup dalam. Ini menunjukkan bahwa kualitas air tanah sangat bergantung pada kondisi geologis lokal,” jelas Nasir.
Ia menyebutkan bahwa pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting dalam merancang proyek serupa di masa depan, seperti di Desa Sibatang yang hingga kini masih kesulitan mendapatkan air bersih karena dominasi air payau.
“Data lapangan ini sangat penting sebagai dasar perencanaan. Harapannya, pembangunan jaringan air bersih ke depan bisa lebih tepat sasaran dan berkelanjutan,” pungkasnya.