
Dialogis.id – Di luar Tata surya begitu banyak bintang dan ada beberapa bintang di identifikasi memiliki planet yang mengorbit layaknya system tata surya kita.
Ini di kenal sebagai Eksoplanet
Eksoplanet atau planet ekstrasurya adalah planet di luar Tata Surya. Konfirmasi deteksi pertama terjadi pada tahun 1992. Sebuah planet yang berbeda, awalnya terdeteksi pada tahun 1988, dikonfirmasi pada tahun 2003.
Pada 1 Oktober 2022, ada 5.197 exoplanet yang dikonfirmasi di 3.833 sistem planet, dengan 840 sistem yang memiliki lebih dari satu planet.
Dengan asumsi ada 200 miliar bintang di Bima Sakti, dapat dihipotesiskan bahwa ada 11 miliar planet seukuran Bumi yang berpotensi layak huni di Bima Sakti, meningkat menjadi 40 miliar jika planet yang mengorbit banyak katai merah dimasukkan.
Ada salah satu bintang bernama TRAPPIST-1,ini adalah bintang katai merah ultra-dingin di konstelasi Aquarius.
Bintang ini memiliki 7 eksoplanet yang di ketahui saat ini. Massanya sekitar 9% dari Matahari dengan radius sedikit lebih besar dari planet Jupiter dan suhu permukaan sekitar 2.293 °C. Bintang ini berjarak 40,7 tahun cahaya dari Matahari dan diperkirakan berusia 7,6 miliar tahun, membuatnya lebih tua dari system Tata Surya kita.
3 dari 7 planet di system ini berada dalam zona layak huni yang di beri kode (e, f, dan g). Tetapi yang memiliki kelayakhunian paling besar menurut beberapa studi adalah TRAPPIST-1e yang memiliki kode “e”.
TRAPPIST-1e, juga disebut sebagai 2MASS J23062928-0502285 e, adalah sebuah planet ekstrasurya berbatu berukuran mirip Bumi yang mengorbit di dalam zona layak huni di sekitar bintang kerdil ultracool TRAPPIST-1 yang berjarak sekitar 40 tahun cahaya atau 380 triliun kilometer dari Bumi di konstelasi Aquarius.
Para astronom menemukan planet ekstrasurya dengan menggunakan metode transit, di mana efek peredupan yang disebabkan oleh planet saat melintasi di depan bintangnya diukur.
TRAPPIST-1e adalah salah satu dari tujuh exoplanet baru yang ditemukan mengorbit bintang menggunakan pengamatan dari Spitzer Space Telescope.
Tiga dari tujuh (e, f, dan g) berada di zona layak huni. TRAPPIST-1e mirip dengan massa Bumi, radius, kepadatan, gravitasi, suhu, dan fluks bintang. Pelanet ini juga dipastikan tidak memiliki atmosfer yang didominasi hidrogen bebas awan, yang berarti lebih mungkin memiliki atmosfer yang kompak seperti planet-planet terestrial di tata surya kita.
Pada November 2018, para peneliti menetapkan bahwa dari tujuh planet ekstrasurya dalam sistem multi-planet, TRAPPIST-1e memiliki peluang terbaik untuk menjadi planet samudra mirip Bumi, dan yang paling layak untuk dipelajari lebih lanjut mengenai kelayakhunian. Lebih lanjut, menurut Habitable Exoplanets Catalog, TRAPPIST-1e adalah salah satu exoplanet yang paling berpotensi untuk dihuni.
Dari Berbagai Sumber Rujukan
LAM