
Dialogis.id – Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin bertemu dengan Menhan RI Prabowo Subianto pada Kamis, (21/10/2022) di Washington DC. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas beberapa isu bilateral dan kawasan.
Mengutip rilis resmi dari Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Jakarta, Menhan Austin menyampaikan apresiasi atas peran Indonesia di ASEAN, di Indo-Pasifik, dan di dunia. Ia menganggap bahwa kerja sama militer antara Jakarta dan Washington sangat penting mengingat ‘situasi kawasan yang kompleks.’
“Untuk mendukung tujuan ini, Menhan Austin menyatakan keinginannya untuk terus membantu memodernisasi militer Indonesia dan untuk memperkuat interoperabilitas antara AS dan Indonesia,” ujar rilis itu.
Prabowo dan Austin kemudian membahas kemajuan signifikan kerja sama pertahanan AS-Indonesia. Salah satunya adalah latihan militer Garuda Shield yang baru saja diadakan pada Agustus lalu, serta pengiriman taruna RI ke tiga akademi militer AS.
Foto: Prabowo Bertemu Menhan AS Lloyd Austin, Selaraskan Kerja Sama Pertahanan (Dok Tim Media Prabowo Subianto)
Prabowo Bertemu Menhan AS Lloyd Austin, Selaraskan Kerja Sama Pertahanan (Dok Tim Media Prabowo Subianto)
“Menhan Austin juga menekankan pentingnya nilai-nilai bersama antara AS dan Indonesia sebagai dua negara demokrasi terbesar di dunia. Kedua menteri menegaskan kembali pentingnya memelihara aturan dan norma internasional guna menjaga wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” tambah keterangan itu.
Pertemuan ini sendiri diadakan saat Indonesia dilaporkan ingin membeli beberapa unit pesawat tempur F-15EX. Pembelian ini sendiri telah mendapat restu dari Washington. Departemen Luar Negeri AS mengatakan RI dapat membeli hingga 36 unit pesawat tempur itu.
Selain itu, pertemuan ini dilakukan saat AS masih bertentangan dengan China terkait beberapa isu seperti Taiwan dan Laut China Selatan (LCS). Pasalnya Washington telah melakukan patroli ‘kebebasan navigasi’ di wilayah dan perairan yang diklaim Beijing itu.
Indonesia sendiri pernah juga bersitegang dengan China di LCS. Ketegangan ini terkait dengan klaim teritorial China yang bersinggungan dengan Zona Ekonomi Eksklusif milik RI.
Sumber : CNBC