
Dialogis.id – Presiden Indonesia mengumumkan bahwa pertemuan bilateral dengan Royal Prince Muhammad bin Salman dari Arab Saudi dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara ASEAN dan Dewan Kerjasama Negara-Negara Teluk (GCC) berjalan dengan lancar dan produktif. Saat bertemu dengan Perdana Menteri Muhammad bin Salman, Presiden menyampaikan kebutuhan Indonesia akan tambahan kuota Haji. “Antrian haji di Indonesia sangat panjang bahkan ada yang harus menunggu 47 tahun sehingga Indonesia membutuhkan tambahan kuota Haji,” ungkap Presiden.
Alhamdulillah, respons dari pihak Arab Saudi sangat positif. Dalam waktu kurang dari 12 jam, tambahan kuota haji sebanyak 20.000 diberikan kepada Indonesia untuk tahun depan. Presiden mengungkapkan, “Alhamdulillah, kurang dari 12 jam komitmen tambahan kuota haji langsung diberikan, paling tidak 20.000 tambahannya diberikan kepada Indonesia.”
Selain hasil positif dari pertemuan bilateral, Ibu Negara juga diterima dengan hangat dan ramah oleh Her Royal Highness Princes Sarah, istri dari Pangeran Muhammad bin Salman. Ini menandai hubungan yang semakin erat antara Indonesia dan Arab Saudi. Presiden menyatakan, “Ini adalah sebuah hal yang memang tidak biasa terjadi. Informasi yang saya terima adalah bahwa Princes Sarah hampir tidak pernah menerima istri Kepala Negara dari negara lain.”
Dalam konteks KTT ASEAN-GCC, Presiden menjelaskan bahwa pertemuan ini merupakan yang pertama antara ASEAN dan Dewan Kerjasama Negara-Negara Teluk (GCC). KTT ini dilakukan di bawah kepemimpinan Indonesia di ASEAN dan memiliki makna yang sangat penting. Salah satu isu yang dibahas adalah masalah Palestina. Presiden mengungkapkan bahwa “16 negara anggota ASEAN-GCC sepakat untuk upayakan penghentian kekerasan, membuka akses penuh dukungan kemanusiaan, dan menegaskan kembali komitmen solusi dua negara agar kedua negara bisa hidup berdampingan secara damai.”
Pertemuan bilateral dengan Royal Prince Muhammad bin Salman dan KTT ASEAN-GCC ini menandai langkah penting dalam meningkatkan kerja sama dan hubungan antara Indonesia, ASEAN, dan negara-negara GCC di tengah dunia yang semakin terbelah, sambil juga memberikan harapan untuk pemecahan masalah besar seperti antrian panjang haji dan krisis Palestina.
LAM