Dialogis.id, Parigi Moutong – Salah satu permainan tradisional yang banyak digemari dan sering dimainkan oleh semua kalangan yaitu permainan Domino(gaple), Tournament Domino digelar masih dalam rangka memeriahkan HUT kabupaten parigi moutong ke-22, hal ini disampaikan oleh Zulfinasran Tiangso (Sekda Parimo) dalam Sambutannya, jum’at (19/04/2024).

Dikatakan Zulfinasran Kegiatan ini digelar, Selain menciptakan rasa Solidaritas antar pemain, Menambah Keakraban kepada Masyarakat, Juga sekaligus menjadi ajang Silaturahmi dalam Suasana Lebaran Idul Fitri 1445H yang baru saja kita lewati.
”Dengan terlaksananya Turnamen Domino yang diikuti seluruh Organisasi Perangkat Daerah diparigi dengan tambahan tim Masyarakat umum yang Sama-sama menggemari Permainan Gaple tersebut, maka akan terus terjalin kerukunan disetiap OPD bersama dengan masyarakat umum,” Tambahnya.
Turnamen semakin meriah dengan peserta dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu pertama yang terdiri dari kategori peserta umum berasal dari unsur perwakilan organsasi kemasayarakat, pemuda, agama dan organisasi lainnya berjumlah 32 tim, kedua kategori peserta perwakilan perangkat daerah dan kecamatan berjumlah 32 tim.

Dalam hal ini tak lupa pula sekda parimo juga menyampaikan sambutan Pj Bupati richard arnaldo yang berhalangan hadir”
“sebagaimana kita ketahui domino/gaple ini sangat bermasyarakat dan sangat digemari untuk mempererat persaudaraan dan bersilaturahmi menjaga kekompakan dan kebersamaan, serta mengasah daya kemampuan kita. Selain menampilkan keceriaan dan semangat juang yang menggelora, acara ini juga memberikan nuansa yang ceria dan menghibur bagi masyarakat parigi moutong”. Ucap richard dalam sambutan.
Semoga melalui bermain domino/gaple satu meja ini menjadi lebih akrab lagi, yang terpenting itu menjalin kekompakan, keakraban dan persaudaraan sesama kita.” Harapnya
Mengakhiri sambutannya, beliau berpesan kepada para peserta agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti lomba ini. Kegiatan ini jangan dipandang sebagai satu hal yang sepele dan remeh sehingga tidak mampu mengambil hikmah yang terpenting, dan kepada dewan juri berikan penilaian yang baik dan obyektif.” Tutupnya
MRz**