
Dialogis.id, Parigi Moutong – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu berencana meluncurkan layanan angkutan darat gratis bagi masyarakat dengan rute Palu–Toboli, yang dijadwalkan beroperasi setiap akhir pekan. Program ini tertuang dalam surat resmi Pemkot Palu kepada Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, tertanggal 10 Maret 2025, yang berisi permohonan dukungan atas akses naik-turun penumpang di wilayah Parigi Moutong.
Menanggapi usulan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong menyatakan apresiasi, namun tetap melakukan kajian sebelum memberikan dukungan penuh.
“Kami menyambut baik tawaran ini, karena secara prinsip bisa membantu masyarakat kurang mampu. Namun tentu harus dipertimbangkan dengan cermat karena menyangkut banyak kepentingan,” ujar Syamsu Nadjamudin, Kepala Dinas Perhubungan Parigi Moutong yang juga menjabat sebagai Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, (10/3/2025).
Menurut Syamsu, efektivitas dan efisiensi layanan menjadi aspek utama yang perlu diperhitungkan. Ia menyoroti bahwa program ini, meski potensial meringankan beban masyarakat, juga bisa menimbulkan konsekuensi terhadap keberlangsungan angkutan umum antar kota yang selama ini telah beroperasi.
“Apakah layanan ini ditujukan untuk masyarakat umum, ataukah lebih spesifik untuk mahasiswa? Ini penting, karena akan berdampak pada layanan transportasi konvensional yang sudah eksis,” jelasnya.
Ia menambahkan, keputusan Pemkab tidak hanya berlandaskan aspek kerakyatan, tetapi juga keadilan bagi pelaku usaha transportasi lokal, serta pertimbangan keberlanjutan layanan angkutan umum.
Syamsu memastikan bahwa pihaknya telah menyampaikan surat dari Pemkot Palu tersebut kepada pimpinan daerah dan tengah melakukan kajian lintas sektor untuk melihat dampak sosial dan ekonomi dari program yang diusulkan.
“Tujuannya tentu baik, namun kebijakan seperti ini harus memperhatikan keseimbangan antara manfaat langsung kepada masyarakat dan nasib moda transportasi lokal yang sudah berjalan,” tandasnya.
Jika disetujui, program ini akan menjadi salah satu inisiatif konektivitas antarwilayah dengan pendekatan berbasis pelayanan publik. Namun, Pemkab Parigi Moutong masih menunggu hasil evaluasi sebelum memberikan respons resmi.
Sumber : Bisalanews.id