Dialogis.id, Parigi Moutong – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menunjukkan komitmennya terhadap perlindungan dan pemberdayaan kelompok rentan melalui kegiatan santunan bagi anak yatim piatu yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Ahad, 13 Juli 2025.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA), Desa Beringin Jaya, Kecamatan Bolano Lambunu tersebut, dihadiri langsung oleh Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, yang juga secara simbolis menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim piatu.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa perhatian terhadap anak-anak yatim tidak hanya sebatas tindakan amal, melainkan merupakan tanggung jawab moral dan sosial yang melekat pada peran pemerintah dalam menciptakan keadilan sosial.
“Perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak yatim adalah bentuk nyata kepedulian sosial serta pengamalan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur,” kata Erwin.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa kegiatan santunan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pemberian bantuan materiil semata, namun juga bentuk dukungan moral dan emosional untuk membangun kepercayaan diri anak-anak agar mampu meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik.
“Anak-anak yatim adalah bagian dari generasi masa depan bangsa. Pemerintah daerah berkewajiban menciptakan ruang tumbuh yang aman dan inklusif bagi mereka,” ujar Bupati.
Bupati Erwin Burase juga menyampaikan pesan inspiratif kepada anak-anak penerima santunan agar terus bersemangat dalam menuntut ilmu, menjaga nilai-nilai keimanan, dan tetap percaya bahwa masa depan mereka terbuka luas.
“Kalian adalah anak-anak hebat, tangguh, dan penuh potensi. Dengan tekad kuat, doa, dan kerja keras, kalian dapat menjadi generasi pembawa perubahan bagi masyarakat dan bangsa,” pesannya.
Menutup sambutannya, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah desa untuk menjadikan kegiatan semacam ini sebagai agenda rutin tahunan. Ia berharap semangat solidaritas dan kepedulian sosial terus ditumbuhkan dan menjadi budaya kolektif di tengah masyarakat.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh tokoh agama, aparat pemerintah desa, serta masyarakat setempat. Momentum tersebut menjadi cerminan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadirkan kehadiran negara bagi mereka yang membutuhkan.
Laporan : M. Ridwan Sukri**
