
DIALOGIS.ID, PARIGI MOUTONG – Bulan Agustus selalu menghadirkan suasana berbeda di setiap sudut negeri. Warna merah dan putih menghiasi jalan, rumah, kantor, hingga sekolah. Di Parigi Moutong, nuansa itu akan semakin terasa, menyusul imbauan Bupati Hi. Erwin Burase, S.Kom, agar bendera Merah Putih dikibarkan serentak sepanjang 1–31 Agustus 2025.
Bagi sebagian orang, pengibaran bendera mungkin tampak sederhana. Namun, bagi Erwin, gerakan ini menyimpan pesan kuat tentang kebersamaan dan penghormatan terhadap perjuangan bangsa. “Bendera adalah simbol persatuan. Ketika ia berkibar di setiap rumah dan kantor, kita seakan sedang mengikatkan kembali tali kebangsaan yang menyatukan kita,” ujarnya.
Imbauan ini diharapkan menyentuh seluruh lapisan masyarakat, dari desa hingga pusat kota. Di pelosok Parigi Moutong, tradisi menghias lingkungan dengan umbul-umbul dan gapura sederhana masih terjaga. Sementara di wilayah perkotaan, pelaku usaha kerap menambahkan dekorasi kemerdekaan di depan tokonya.
Bupati percaya, perayaan kemerdekaan bukan monopoli upacara resmi semata, tetapi juga bagian dari kegembiraan kolektif. “Ketika setiap warga ikut ambil bagian, makna kemerdekaan akan terasa lebih dekat dan membumi,” tambahnya.
Pengibaran bendera sebulan penuh bukan hanya kewajiban administratif, melainkan cerminan cinta tanah air. Di tengah berbagai tantangan pembangunan daerah, momen kemerdekaan diharapkan menjadi energi positif untuk memperkuat persatuan.
“Generasi sekarang punya tanggung jawab mengisi kemerdekaan. Mengibarkan bendera adalah langkah kecil, tapi maknanya besar sebagai wujud syukur dan penghargaan kepada para pejuang,” kata Erwin.
Di sepanjang jalan-jalan utama, kantor pemerintah, sekolah, hingga rumah warga, Merah Putih akan berkibar sebulan penuh. Pemandangan ini akan menjadi tanda bahwa masyarakat Parigi Moutong siap merayakan 80 tahun kemerdekaan dengan semangat persatuan.
Dan ketika bendera itu berkibar, ia bukan hanya kain dua warna. Ia adalah saksi perjalanan panjang bangsa, sekaligus pengingat bahwa semangat perjuangan harus terus dijaga.
Laporan : M. Ridwan Sukri