Dialogis .id – Tidak menjadi rahasia umum, peternak sapi yang masih bertahan membuat kandang ala kadarnya, lengah dan membiarkan sapinya berkeliaran karenanya didapati beberapa titik dalam Kota Parigi seringkali menjadi lintasan bahkan tempat tongkrongan hewan ternak ini, Hingga membahayakan pengendara kendaraan baik roda 2 maupun roda 4 atau lebih yang melintas.

Wa’one “Sang Matador” mengatakan, terkait dengan larangan meliarkan ternak sapi di jalan sudah diatur dalam peraturan yang ada di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH).
“Untuk penegakkannya ada di mereka tupoksinya, namun harus sesuai dengan arahan Dinas teknisnya, dan terlebih dahulu harus dilakukan imbauan oleh Dinas terkait kepada pemilik ternaknya untuk tidak membiarkan ternak sapi milik mereka berkeliaran.” tegasnya, Rabu (17/07/2024).
Lanjutnya Ia mengungkapkan, kekesalannya terhadap ulah oknum yang mengikat sapi sembarangan yang bisa merugikan orang banyak.
“Akibat kecerobohan mereka, sapi tersebut mengalami kesulitan untuk menepi ke bahu jalan, dikarenakan tali yang diikatkan ke tiang listrik itu malah melilit satu kakinya, serta menyusahkan para pengguna jalan dan alhamdulillah sudah saya upayakan untuk melepas lilitan itu agar sapinya tidak kesakitan,” imbuhnya.
Ia mengakui, keberadaan sapi di jalan sangat berbahaya, beberapa kali terjadi kecelakaan dari korban luka berat hingga meninggal dunia akibat tertabrak sapi yang berkeliaran di jalan.
Sang matador menyampaikan, sapi-sapi yang berkeliaran berada Simpang lampu Merah Jalan Sis Al-jufri, Lingkungan Pasar Sentral Parigi, Jalan Lorong Cinta dan jumlahnya kadang mencapai belasan ekor, terkadang hanya 4 sampai 5 ekor. “Kemarin saya melintas dan sapi masih berkeliaran, kalau terus dibiarkan maka resikonya akan besar. Kasihan pengendara kalau malam hari di jalan itu gelap,” pungkasnya.