Lima Tahun Pratama, DP3AP2KB Parimo Incar KLA Madya hingga Nindya

DIALOGIS.ID, PARIGI MOUTONG – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menegaskan komitmen meningkatkan perlindungan anak dengan menargetkan predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Madya hingga Nindya, yang disampaikan dalam peringatan Hari Anak Nasional 2025 di Parigi, Jumat 12 September 2025.

Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3AP2KB) Parigi Moutong, Kartikowati mengatakan, daerah tersebut telah meraih predikat KLA tingkat Pratama selama lima tahun berturut-turut sejak 2019.

“Ke depan, kita berharap capaian ini meningkat ke kategori yang lebih tinggi. Target kita Madya bahkan Nindya,” ujarnya.

Sejumlah indikator KLA di Parigi Moutong disebut sudah menunjukkan perkembangan positif. Di antaranya 97,22 persen anak memiliki akta kelahiran, 28 sekolah berstatus sekolah ramah anak, 23 puskesmas ramah anak, 5 taman bermain ramah anak, dan 24 rumah ibadah ramah anak.

Pemerintah daerah juga memiliki regulasi untuk mendukung perlindungan anak, termasuk Perda Nomor 3 Tahun 2019 tentang Kabupaten Layak Anak dan Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Penanganan Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.

Selain itu, keberadaan Forum Anak di tingkat kabupaten hingga desa disebut sebagai ujung tombak partisipasi anak. Forum ini berperan sebagai pelopor dan pelapor untuk memastikan suara anak terdengar dalam kebijakan daerah.

Meski capaian terus diraih, tantangan belum selesai. Pemerintah daerah masih mencatat kasus kekerasan terhadap anak yang angkanya fluktuatif setiap tahun. Dari 2023 hingga Agustus 2025, total ada 158 kasus. Selain itu, sekitar 104 permohonan dispensasi nikah usia anak juga diajukan selama 2025.

“Ini PR besar kita. Edukasi, sosialisasi, dan layanan perlindungan anak harus terus ditingkatkan,” kata Kartikowati.

Hari Anak Nasional 2025 mengusung tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat, Menuju Indonesia Emas 2045” dengan subtema “Bersatu dalam Keberagaman”.

“Dengan tema itu kami harapkan dapat mengingatkan bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan setiap anak berhak tumbuh dalam lingkungan aman, nyaman, penuh kasih sayang, serta bebas diskriminasi.” pungkasnya.

Laporan : Mulyawan F. Gaib

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *