
DIALOGIS.ID, PARIGI MOUTONG – Rencana Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong membangun replika Jembatan Belanda di Kecamatan Palasa tak hanya sekadar menjaga fisik cagar budaya, tetapi juga ditujukan sebagai sarana edukasi sejarah bagi generasi muda.
Sekretaris Daerah Parimo menyebut, jembatan peninggalan kolonial Belanda itu telah tercatat sebagai cagar budaya internasional, sehingga keberadaannya harus dilestarikan.
“Ini bukan hanya benda mati, tapi bukti perjalanan sejarah yang bisa diwariskan pada anak cucu kita,” ujarnya.
Plt. Kepala Disdikbud Parimo, Sunarti, menambahkan pihaknya akan menggandeng Balai Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah dan membuka peluang kolaborasi dengan pemerintah pusat. Ia menekankan, pembangunan replika akan dilakukan dengan bentuk serupa aslinya, meski material lama tak sepenuhnya bisa digunakan kembali.
“Paling tidak, generasi berikut bisa melihat seperti apa bentuk jembatan itu dan memahami kisah di baliknya,” kata Sunarti, Rabu (19/3/2025).
Untuk menjaga nilai sejarah, Pemda juga memasang papan informasi di lokasi jembatan dan meminta aparat setempat mengawasi sisa material agar tidak disalahgunakan.
Langkah ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi masyarakat, khususnya pelajar, untuk lebih mengenal sejarah daerahnya.
“Ke depan, situs ini bisa menjadi ruang belajar terbuka tentang sejarah Parigi Moutong,” tandas Sunarti.
Laporan : M. Ridwan Sukri