
Dialogis.id – Gempa dengan magnitudo 6,4 mengguncang Filipina utara, Selasa (25/10/2022) malam waktu setempat. Hal ini membuat warga yang panik turun ke jalan dan menyebabkan kerusakan besar pada sebuah rumah sakit.
Mengutip AFP melansir US Geological Service, gempa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi. Ini terjadi sekitar pukul 22:59 di dekat kota dataran tinggi Dolores, Provinsi Abra.
Di kota Laoag, momen di mana warga panik berhamburan ke jalan dan berteriak terekam kamera. Di sebuah layanan call center setempat, para pekerja berteriak-teriak merunduk di bawah meja di dalam gedung perkantoran bertingkat tinggi saat monitor komputer di atas perabotan bergoyang dan lampu padam beberapa detik kemudian.
“Saya pikir gempanya tidak kuat, itu sebabnya saya memutuskan untuk merekamnya. Setelah 30 detik, getarannya tiba-tiba menjadi sangat kuat,” kata seorang warga dikutip Rabu (26/10/2022)
“Saat itulah kami bersembunyi di bawah meja kami,” tambahnya seraya menambahkan evakuasi dilakukan tak lama setelah guncangan berhenti.
Hal sama juga terjadi di Rumah Sakit Memorial Mariano Marcos di kota Batac, sekitar 60 kilometer (37 mil) utara dari pusat gempa. Semua pasien dievakuasi.
Dalam foto-foto yang beredar, langit-langit rumah sakit runtuh di beberapa kamar. Puluhan pasien juga duduk di kursi di jalan masuk di luar, sebagaimana diposting di halaman Facebook resmi dinas pemadam kebakaran setempat.
“Pihak berwenang membuat kami meninggalkan gedung sementara mereka memeriksa integritas bangunan…. Kami saat ini sedang melakukan penilaian kerusakan,” kata pekerja rumah sakit Tom Tabije.
Kantor pertahanan sipil provinsi setempat mengaku tidak ada laporan segera mengenai korban, tetapi tingkat kerusakan tidak akan diketahui sampai pagi. Gempa, yang terjadi pada kedalaman yang relatif dangkal 15,2 kilometer, terasa hingga ibu kota Manila, lebih dari 330 kilometer ke selatan.
Sumber : CNBC