Indonesia Beli Rudal Produksi Turki Dengan Jarak Jangkauan Ratusan KM

Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Marsda Yusuf Jauhari juga melakukan penandatanganan kerja sama bersama President & CEO Havelsan Mehmet Akif Nacar dan Chairman of The Board Hacl Aki Mantar yang turut disaksikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Vice Chairman of The Board Havelsan Sedat Karaka, pada Rabu (2/11/2022).((Kemenhan))

Dialogis.id – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menandatangani sejumlah kerja sama jual beli alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan Turkiye selama pameran Indo Defence 2022 Expo & Forum di Jakarta, 2-5 November 2022.

Salah satu kerja sama yang dikunci Indonesia adalah soal pembelian Khan Missile System atau peluru kendali (rudal) Khan, pabrikan Roketsan asal Turkiye.

Dikutip dari roketsan.com.tr, rudal Khan berdiameter 610 milimeter (mm) dan mempunyai bobot seberat 2.500 kilogram.

Rudal ini dapat diluncurkan dari 8×8 Multi-Barrel Rocket Launcher (MBRL) dengan daya jangkau tembakan mencapai 80 kilometer hingga 250 kilometer.

Selain rudal Khan, Kemenhan juga menjalin kerja sama lainnya dengan Roketsan, Turkiye dan PT Noahtu Shipyard yang meliputi, Roketsan Trisula-O Missile System (OMS) dan Trisula-O Weapon System (OWS).

Kemudian Trisula-U Missile System, Trisula-U Weapon System (UWS), dan Atmaca Missile at FFBNW OPV and OPV 90 M.

Selain itu, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Marsda Yusuf Jauhari juga melakukan penandatanganan kerja sama bersama President & CEO Havelsan Mehmet Akif Nacar dan Chairman of The Board Hacl Aki Mantar yang turut disaksikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Vice Chairman of The Board Havelsan Sedat Karaka, pada Rabu (2/11/2022).

Penandatanganan kerja sama tersebut dimulai dengan pengembangan shooting simulator, parachute simulator dan flight simulator.

PT Falah Inovasi Teknologi (Falah) dan Havelsan akan melakukan inovasi pada perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem agar dapat sesuai dengan kebutuhan militer Indonesia, aparat keamanan, aparat penegak hukum dan berbagai pasukan khusus.

Prabowo mengapresiasi komitmen kuat Turki dalam mendukung kerja sama industri pertahanan, baik dalam kerangka Government to Government (G to G) maupun business to business (B to B).

“Kerja sama G to G dan B to B ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan industri pertahanan Indonesia,” ujar Menhan Prabowo di hari yang sama saat bertemu dengan Presiden Badan Industri Pertahanan Turki Ismail Demir, dikutip dari siaran pers Kemenhan, Senin (7/11/2022) sore.

Tak hanya itu, sejumlah kerja sama lainnya yang disepakati antara Indonesia dan Turki di antaranya, penandatanganan kontrak kerja sama jual beli antara Kemhan dengan Havelsan, Turkiye, DEFEND ID dalam hal ini PT PAL, PT Noahtu Shipyard dan PT Tesco Indomaritim.

Kegiatan kerja sama tersebut meliputi, Combat Management System (CMS) Offishore Patrol Vessel (OPV) Warship atau kapal perang patroli lepas pantai.

Lalu, CMS OPV 90 M Warship atau kapal perang patroli 90 meter, CMS (KCR) 90 M Warship atau kapal cepat rudal 90 meter, dan CMS Frigate Warship atau kapal perang frigate.

Sumber : KOMPAS

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *