Menkeu Beberkan Resiko Dan Tantangan Ekonomi Negara Berkembang Saat Hadiri G7

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sumber: kemenkeu.go.id

Dialogis.id – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, menghadiri rangkaian dialog bersama negara mitra di Niigata, Jepang. Pertemuan tersebut dilakukan di tengah pertemuan antara Menkeu dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G7 pada Kamis (11/5/2023) hingga Jumat (12/5/2023).


Dalam rangkaian pertemuan tersebut, Sri Mulyani membeberkan kondisi dan risiko makroekonomi di negara-negara berkembang, serta penanganan utang di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.


“Negara berkembang masih mengalami risiko scarring effect sebagai dampak pandemi, tensi geopolitik yang terus menguat, dan efek rambatan dari kebijakan pengetatan moneter di berbagai negara,” ujar Sri Mulyani, dikutip Sabtu (13/5/2023).

“Selain itu juga tantangan global yang dihadapkan pada risiko sektor keuangan yang tidak stabil, geopolitik, dan perkembangan artificial intelligence (AI),” lanjut Menkeu.


Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pendanaan berbiaya tinggi atau high-cost financing juga menjadi salah satu tantangan berat negara berkembang. Dengan demikian, peran G7 dan G20 diperlukan untuk mendorong dan menyelaraskan berbagai kebijakan.


Selain itu, Sri Mulyani juga hadir sebagai pembahas dalam seminar ‘Economic Policies in Pursuit of Welfare’. Dalam seminar tersebut, Sri Mulyani mengungkap bahwa Indonesia berhasil menurunkan tingkat kemiskinan yang relatif cepat selama pandemi, yakni 9,6 persen pada 2022 dari sebelumnya 10,2 persen.


Selain itu, Menkeu juga menyampaikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah mempertimbangkan aspek inklusivitas dengan mengalokasikan belanja sebesar 20 persen dan 5 persen untuk pendidikan dan kesehatan.

mendiskusikan sejumlah topik terkait kondisi perekonomian global, isu sumber daya mineral, Financial Action Task Force (FATF), Pandemic Fund, serta G20 Joint Finance and health Task Force (FATF).


Dalam pertemuan ini, Sri Mulyani diundang dalam kapasitas Indonesia sebagai salah satu negara mitra strategis G7 bersama Brasil, India, Korea, dan Singapura.


Pertemuan ini dipimpin oleh Menkeu Jepang, Shun’ichi Suzuki dan dihadiri oleh para Menteri Keuangan ketujuh negara anggota G7 lainnya, yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, serta Uni Eropa.


Dalam kesempatan ini, Menkeu Sri Mulyani Indrawati juga berkesempatan melakukan pertemuan bilateral dengan Menkeu Amerika Serikat, Janet Yellen dan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menkeu Kanada, Chrystia Freeland.

Sumber : CNBC Indonesia

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *