Makhluk Yang Dapat Mencurangi Umur Dan Kematian

Turritopsis dohrnii atau Ubur-ubur abadi. Foto dari scienceabc.com

Dialogis.id – sejak zaman dahulu manusia selalu mencari berbagai macam cara untuk hidup abadi, bahkan pernah sampai pada kesimpulan bahwa “tidak ada yang abadi”.
Tapi tahukah kalian kalau ada makhluk yang secara teoritis bisa di bilang abadi?
Dia adalah Ubur-ubur Abadi, berikut penjelasannya :

Hampir Semua ubur-ubur tidak punya hati dan otak. Meskipun demikian, makhluk ini telah beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Mereka hidup di air asin dan air tawar, dekat permukaan dan di seluruh laut dalam, di air Arktik yang dingin dan perairan tropis yang hangat. Turritopsis dohrnii atau Ubur-ubur abadi tinggal di daerah beriklim sedang dan tropis – hampir setengah dari dunia kita.

Berbagai spesies ubur-ubur mulai sebagai polip. Selama fase ini, mereka membuat koloni dengan menempel pada sesuatu yang stabil di dasar laut. Koloni polip terdiri dari jaringan luas yang terdiri dari hubungan antara setiap polip. Jika satu polip sudah cukup makan dan mengetahui bahwa polip lain lapar, polip yang diberi makan akan mengirimkan nutrisi melalui zooplankton dan hewan laut mikroskopis lainnya untuk memastikan tetangganya cukup makan.

Koloni polip dapat tetap diam selama bertahun-tahun. Akhirnya, polip menjadi ubur-ubur.

Meskipun banyak spesies ubur-ubur mengalami tahap pertumbuhan yang sama dengan ubur-ubur abadi, spesies lain tidak memiliki kemampuan khusus yang sama dengan ubur-ubur abadi, yaitu “membalikkan waktu”.

Organisme hidup cenderung memiliki garis waktu linier yang diisi dengan berbagai tahapan kehidupan. Ubur-ubur abadi dapat memulai kembali garis waktu ini dengan kembali ke bentuk polip. Setelah matang menjadi ubur-ubur dan berenang menjauh dari koloni polip, ubur-ubur abadi dapat menjadi polip sekali lagi dan memulai koloni baru, memulai kembali siklus hidup dan begitu seterusnya. benar-benar makhluk yang luar biasa.

Prestasi luar biasa ini dimungkinkan karena transdifferensiasi. Selama proses ini, sel dewasa mengubah dirinya menjadi jenis sel yang berbeda (kemampuan yang hanya terlihat pada sel punca organisme muda). Tanpa batasan berapa kali ubur-ubur dapat menjalani proses ini, makhluk ini secara teoritis dapat hidup selamanya.


Sayangnya, ubur-ubur abadi tidak memutuskan kapan transdifferensiasi terjadi. Terlepas dari kemampuan luar biasa dari makhluk ini, ubur-ubur bergantung pada berbagai faktor untuk dapat bergerak maju (dan mundur) dalam kehidupan. Dari polip ke ubur-ubur ke polip, ubur-ubur abadi bergantung pada keadaan internal dan lingkungan luarnya. Misalnya, transformasi kembali ke bentuk polip sering terjadi saat ubur-ubur abadi merasa terancam atau terluka.

Dalam arti tertentu, kembali ke diri yang lebih muda adalah mekanisme pertahanan.

Dari Berbagai Sumber

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *