
Dialogis.id – Presiden Indonesia, dalam sebuah pernyataan resmi, mengutuk keras tindak kekerasan yang tengah melanda Gaza, menyebabkan penderitaan dan meningkatnya jumlah korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Dalam pernyataannya, Presiden menegaskan, “Indonesia mengecam keras tindak kekerasan yang terjadi di Gaza karena telah mengakibatkan penderitaan dan semakin banyaknya korban sipil termasuk perempuan dan anak.”
Presiden juga mengecam serangan Israel terhadap rumah sakit Al-Ahli, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional. “Indonesia juga mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit Al-Ahli, ini jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional,” tegas Presiden.
Presiden Indonesia telah memerintahkan Menteri Luar Negeri untuk hadir dalam pertemuan luar biasa para menteri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jedah. Tujuannya adalah untuk terus mengupayakan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini masih terkendala oleh kondisi lapangan di wilayah konflik. “Saya perintahkan Menteri Luar Negeri untuk hadir dalam pertemuan luar biasa para menteri OKI di Jedah kemarin serta untuk terus mengupayakan evakuasi WNI yang saat ini masih terkendala kondisi lapangan,” ungkapnya.
Selain itu, Presiden Indonesia menegaskan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam saat korban sipil terus berjatuhan di Gaza. “Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan melihat ketidakadilan terhadap rakyat Palestina yang terus terjadi,” ujar Presiden.
Indonesia, bersama-sama dengan OKI, mengirimkan pesan kuat kepada dunia untuk menghentikan eskalasi kekerasan dan fokus pada masalah kemanusiaan. Presiden menekankan pentingnya menyelesaikan akar permasalahan, yaitu pendudukan Israel atas Palestina. “Indonesia bersama-sama dengan OKI mengirimkan pesan kuat kepada dunia untuk menghentikan eskalasi, untuk menghentikan penggunaan kekerasan untuk fokus pada masalah kemanusiaan dan menyelesaikan akar permasalahan, yaitu pendudukan Israel atas Palestina,” tegasnya.
Presiden juga mengajak dunia untuk bersatu dan membangun solidaritas global dalam menyelesaikan masalah Palestina secara adil dan dengan mengikuti parameter internasional yang telah disepakati. “Sekaranglah saatnya dunia berdiri bersama membangun solidaritas global untuk menyelesaikan masalah Palestina secara adil dan menerapkan parameter internasional yang telah disepakati,” pungkas Presiden.
Presiden Indonesia berencana untuk terus menyuarakan isu ini di berbagai kesempatan dan forum internasional, termasuk dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Arab Saudi dan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara ASEAN dan Dewan Kerjasama Negara-Negara Teluk (GCC).
LAM