
Dialogis.id – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, benar-benar berlangsung istimewa.
Berbagai kegiatan ditampilkan untuk memeriahkan hari jadi kabupaten yang resmi terbentuk pada tanggal 23 Oktober 2013, atau sepuluh tahun lalu.
Puncak kemeriahan memperingati HUT ke-10 tersebut terjadi pada saat upacara bendera di pelataran Kantor Bupati Morut, Senin (23/10/2023).
Sekitar setengah jam setelah upacara usai, di langit kota Kolonodale terlihat tujuh penerjun payung yang keluar dari perut pesawat. Mereka berputar-putar dan menjadi tontonan menarik.
Beberapa menit kemudian ketujuh penerjun tersebut mendarat dengan sempurna di tengah pelataran sesuai titik yang sudah ditentukan sebelumnya.
Ketujuh prajurit Kostrad tersebut masing-masing membawa bendera besar yakni bendera Kabupaten Morowali Utara, bendera Kodam XIII/Merdeka, bendera Korem 132/Tadulako, bendera Kodim 1311/Morowali dan bendera Merah Putih.
Sorak-sorai penonton terus menggema. Semuanya bersukacita cita, termasuk ratusan pejabat penting yang berdiri mengelilingi lapangan tempat upacara.
“Sangat sempurna. Luar biasa ini para penerjun payung. Ini sejarah baru bagi Morut,” komentar seorang tamu yang berdiri di samping tenda undangan.
Pujian dan kegembiraan seperti ini memang pantas diberikan. Atraksi terjun payung dari prajurit pilihan seperti ini, tidak semua daerah bisa melakukannya.
Sejumlah pejabat penting kemudian menyalami para penerjun yang telah menjalankan tugas dengan sempurna. Ucapan selamat itu dimulai dari Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Legowo WR Jatmiko, SIP, MM dan Komandan Kodim 1311/Morowali Letkol Inf Alzaki, kemudian Bupati Morut Delis Julkarson Hehi, dan beberapa pejabat lainnya.
Seorang perwira Kodam XIII/Merdeka menjelaskan ketujuh penerjun itu merupakan penerjun terbaik TNI-AD yang sudah memiliki prestasi baik nasional maupun internasional.
“Lihat saja tadi, mereka semua pendarat dengan sempurna di titik yang sudah ditentukan tanpa meleset sedikitpun,” jelasnya
(Ale/Ryo)