
Dialogis.id – Pihak berwenang Rusia melaporkan pada hari Sabtu bahwa api besar meletus di satu-satunya jembatan yang menghubungkan daratan Rusia ke Semenanjung Krimea yang diduduki.
Media yang didukung pemerintah Rusia mengutip komite anti-terorisme nasional yang mengatakan bahwa sebuah truk meledak di sisi lalu lintas jembatan Kerch pada pukul 06:07 waktu setempat sebelum sebagian jalan runtuh. Tiga orang tewas dalam ledakan itu, menurut pihak berwenang Rusia. Api dilaporkan membakar tujuh kapal tanker minyak yang diangkut dengan kereta api ke Krimea, dengan asap hitam tebal terlihat membubung ke langit.
Gambar jembatan yang diposting di media sosial tampaknya menunjukkan sebagian jalan telah jatuh ke air di bawah jembatan, dan api serta asap terlihat membubung dari gerbong di atasnya.
Meskipun mengalami kerusakan, lalu lintas jalan yang terbatas dilanjutkan sekitar 10 jam setelah ledakan, dan Kementerian Perhubungan mengatakan pihaknya memperkirakan lalu lintas kereta api akan dimulai kembali di kemudian hari.
Presiden Vladimir Putin menandatangani dekrit yang menginstruksikan keamanan yang lebih ketat untuk jembatan serta infrastruktur yang memasok listrik dan gas alam ke semenanjung. Dia juga memerintahkan sebuah komisi dibentuk untuk menyelidiki ledakan itu dan menempatkan dinas keamanan federal Rusia, FSB, yang bertanggung jawab atas upaya tersebut.
Beberapa jam setelah ledakan, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa kepala angkatan udara, Jenderal Sergei Surovikin, sekarang akan memimpin semua pasukan Rusia di Ukraina. Surovikin, yang selama musim panas ditugaskan untuk memimpin pasukan di Ukraina selatan, telah memimpin pasukan Rusia di Suriah dan dituduh mengawasi pemboman yang menghancurkan sebagian besar Aleppo.
Jembatan Kerch, kadang-kadang disebut sebagai jembatan Krimea, adalah salah satu proyek prestise Putin. Itu dibangun atas perintahnya tak lama setelah Kremlin mencaplok Krimea pada tahun 2014 untuk mendukung klaim Moskow atas wilayah tersebut.
Jembatan, persimpangan jalan dan kereta api sepanjang 12 mil, adalah rute pasokan penting bagi pasukan Rusia yang berbasis di wilayah Kherson Ukraina.
Belum jelas apakah ledakan itu merupakan serangan yang disengaja, tetapi kerusakan pada infrastruktur tingkat tinggi tersebut terjadi pada saat Rusia telah menderita beberapa kekalahan di medan perang dan selanjutnya dapat mengaburkan pesan-pesan jaminan Kremlin kepada publiknya bahwa konflik akan terus berlanjut.
LAM