Pakai Kacamata? Ini Sejarahnya

Kacamata Tua (Wikimedia Commons)

Dialogis.id – Kacamata, adalah alat bantu penglihatan atau perlindungan mata, dengan lensa (bening atau berwarna) dipasang dalam bingkai yang menahannya di depan mata seseorang , biasanya menggunakan jembatan di atas hidung dan lengan berengsel yang terletak di atas telinga.

Kacamata biasanya digunakan untuk koreksi penglihatan , seperti kacamata baca dan kacamata yang digunakan untuk rabun jauh. Namun jika tanpa lensa khusus, terkadang hanya digunakan untuk tujuan fashion, kemudian ada juga kacamata yang di gunakan untuk pengaman dengan bahan dari plastic anti pecah dan kacamata hitam sebagai pelindung dari sinar UV.

Sejarah kacamata pertama kali dimulai dari Nero, seorang kaisar Roma, yang berkuasa pada tahun 54 sampai 68 Masehi. Nero selalu menggunakan batu permata cekung untuk membaca hingga menonton pertunjukan, walaupun tidak diketahui dengan pasti apakah Nero memiliki masalah dengan penglihatannya

Sejarah kacamata sendiri tidak tercatat dengan cukup jelas tetapi di lansir dari wikipedia, Bangsa Cina mungkin yang pertama kali menggunakan kacamata seperti kacamata yang lazim digunakan sekarang ini. Biasanya kacamata itu terbuat dari lensa yang berbentuk oval sangat besar dan terbuat dari kristal batu serta bingkai dari tempurung kura-kura.

Supaya dapat memegang kacanya, bangsa Cina menggunakan dua kawat yang diberi pemberat serta dikaitkan ke telinga mereka atau lensanya diikatkan ke topi atau menggunakan kait yang dicantolkan ke pelipis mereka.

Bagi bangsa Cina waktu itu, kacamata hanya digunakan sebagai jimat keberuntungan atau alat untuk membuat mereka terlihat lebih keren dan berwibawa sehingga kadang mereka hanya mengenakan bingkai kacamatanya saja tanpa lensa

Pada tahun 1907 Profesor Berthold Laufer berspekulasi, dalam sejarah kacamatanya, bahwa untuk kacamata yang disebutkan dalam literatur Cina dan Eropa pada waktu yang hampir bersamaan, kemungkinan besar kacamata itu tidak ditemukan secara independen.

Joseph Needham berspekulasi bahwa penyebutan kacamata dalam manuskrip Cina yang digunakan Laufer “sebagian” untuk menyebut penemuan sebelumnya di Asia tidak ada dalam versi manuskrip yang lebih tua, dan referensi kepada mereka dalam versi selanjutnya ditambahkan selama dinasti Ming .

Kacamata pertama yang dipergunakan oleh orang Eropa hanyalah kaca pembesar yang dipegang dengan satu tangan.

Setelah itu barulah digunakan lensa kaca ganda yang diberikan gagang supaya bisa dikaitkan ke telinga.

Lalu, gagangnya pun dihilangkan dan digantikan dengan pita atau tali agar bisa diikatkan ke kepala.

Untuk beberapa waktu, orang menggunakan kacamata per, yakni kacamata yang dijepit dengan alat sejenis peniti ke atas hidung. Akhirnya, seiring dengan waktu, muncullah ide untuk menggunakan kawat bengkok yang dikeraskan supaya menjadi gagang di telinga.

Lensa yang digunakan untuk mengoreksi penglihatan konon digunakan oleh Abbas Ibn Firnas pada abad ke sembilan. Abbas Ibn Firnas menemukan cara untuk memproduksi lensa yang amat jernih. Lensa ini ada dibentuk dan diasah menjadi batu bulat yang dapat digunakan untuk membaca sehingga terkenal dengan istilah batu membaca.

Lensa pertama untuk mengoreksi astigmatisme dirancang oleh astronom Inggris George Airy pada tahun 1825.

LAM

Dari Berbagai Sumber

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *