Rusia Tarik Mundur Pasukan Dari Kherson

A woman holds a slogan which reads as “Kherson” as people gather in Maidan square to celebrate the liberation of Kherson, in Kyiv on Friday. (Genya Savilov/AFP/Getty Images)

Dialogis.id – Militer Rusia mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya telah menyelesaikan penarikannya dari Kherson, penarikan mundur cepat dari puluhan ribu tentara melintasi sungai Dnipro di selatan Ukraina.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, salah satu sekutu terdekat Presiden Vladimir Putin, pada Rabu memerintahkan pasukan untuk meninggalkan Kherson dalam penarikan yang memungkinkan pasukan Ukraina bergerak lebih dekat ke Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan semua pasukan dan peralatan Rusia telah dipindahkan ke tepi timur Dnipro. Dikatakan penarikan selesai pada pukul 5 pagi waktu Moskow (0200 GMT) pada hari Jumat.

“Pemindahan unit pasukan Rusia ke tepi kiri sungai Dnipro telah selesai,” kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Kali ini, Jenderal Sergei Surovikin, panglima tertinggi pasukan Rusia, mengatakan bahwa sia-sia membuang lebih banyak darah Rusia di Kherson.

Televisi pemerintah Rusia menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai jembatan Antonivskiy, satu-satunya jalan terdekat yang melintasi dari Kherson ke tepi timur Sungai Dnipro yang dikuasai Rusia. Blogger militer Rusia mengatakan itu mungkin diledakkan ketika pasukan Rusia mundur.

Para blogger perang pro-Rusia melaporkan pada Kamis malam bahwa pasukan Rusia yang menyeberangi sungai mendapat serangan berat dari pasukan Ukraina. Kementerian pertahanan mengatakan pasukan Ukraina telah menyerang penyeberangan Sungai Dnipro lima kali semalam dengan sistem roket HIMARS yang dipasok AS.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Jumat bahwa Rusia tetap berkomitmen untuk mencapai tujuan dari apa yang disebut Moskow “operasi militer khusus” di Ukraina, dan mengatakan Moskow masih memandang wilayah Kherson sebagai “bagian dari Rusia.”

Peskov mengatakan keputusan untuk mundur diambil oleh kementerian pertahanan. Ditanya oleh wartawan apakah itu memalukan bagi Putin, Peskov mengatakan: “Tidak.”

Putin menyatakan Kherson – dan tiga wilayah lain di Ukraina – sebagai bagian dari Rusia dalam upacara kemenangan di Kremlin pada 30 September. Ukraina, sekutu Baratnya, dan sebagian besar negara di Majelis Umum PBB telah mengutuk pencaplokan yang dinyatakan ilegal .

Di Kutip Dari Berbagai Sumber

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *