
Dialogis.id – Pemerintahan Amerika Serikat pada Selasa menanggapi peluncuran rudal balistik jarak jauh terbaru Korea Utara, menjangkau sekutu di kawasan itu di bidang diplomatik dan militer.
Rudal itu ditembakkan Senin malam, terbang di atas Jepang pada Selasa pagi sebelum mendarat di Samudra Pasifik.
Uji coba rudal Korea Utara terbaru ini, berbeda karena menandai pertama kalinya dalam lima tahun Terakhir, rudal Korea Utara telah ditembakkan langsung melewati Jepang . Penduduk di prefektur utara terbangun oleh sirene dan petunjuk arah untuk berlindung.
Pada Selasa pagi, Biden berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk memperkuat “komitmen kuat Amerika terhadap pertahanan Jepang,” dan untuk mengakui peluncuran itu “sebagai bahaya bagi rakyat Jepang,” kata Gedung Putih.
Layar pinggir jalan di Sapporo di Hokkaido, pada 4 Oktober 2022, menunjukkan laporan berita tentang peluncuran rudal balistik Korea Utara di atas kepulauan Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Panggilan kepresidenan itu menyusul percakapan Senin malam antara penasihat keamanan nasional Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan rekan-rekan mereka dari Jepang dan Korea Selatan, kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan pada briefing Hari Selasa.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga berbicara melalui telepon dengan rekan-rekannya di Tokyo dan Seoul, menurut Pentagon.
Komitmen yang dinyatakan dari AS dan sekutunya itu terdengar dan terlihat pada hari Selasa di langit di atas Asia timur laut.
Di wilayah udara di atas Laut Kuning di lepas semenanjung Korea, AS dan Korea Selatan melakukan penerbangan udara bersama dan latihan penargetan presisi pada hari Selasa sebagai tanggapan atas peluncuran rudal. Latihan termasuk menembak sasaran di pulau tak berpenghuni.
Latihan bersama serupa diadakan untuk pejuang Korps Marinir AS dan pejuang pertahanan udara Jepang, kata Jean-Pierre.
Sementara latihan Selasa diadakan secara khusus sebagai tanggapan atas peluncuran rudal terbaru, latihan itu juga berfungsi untuk memperkuat koordinasi trilateral dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.
“Setiap kali [Korea Utara] melakukan salah satu peluncuran ini, beberapa berhasil. Beberapa tidak. Beberapa hanya sebagian berhasil. Tetapi setiap kali mereka melakukan ini, mereka belajar. Mereka menjadi lebih baik. Mereka menjadi lebih mampu, ”kata Kirby di Fox News Selasa.
“Itulah yang membuat kami ingin tetap waspada, dan memastikan bahwa kami memiliki kemampuan sendiri di kawasan untuk membela kepentingan nasional kami dan kepentingan sekutu kami,” katanya.
LAM